![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFsm-C5ryonnG1zXEMIzh0CY7KTchD0Yn3kqOkulDzWsDlvUNwAm8c0cJ10mt0KqZfT6nflCTEibBG5tYXNfU05Sv3aLBgFa5-dwpo31FrvOzq_ITimtnuJNf4oeyCNnGuHkw90w7Li_w/s1600/foto-kartun-wanita-muslim-berjilbab.jpg)
Jika masuk dalam kampus yang dulunya disingkat IAIN
atau sekarang dirubah menjadi UIN ini semua mahasiswi wajib dikenakan hijab. Bedanya
kalau dimasa IAIN mahasiswi disana banyak yang menggunakan hijab-hijab syar’i
yang menutupi dari ujung rambutnya hingga telapak tangan. Mungkin sebab itu
orang-orang jadi malas menggunakan hijab. Karna dalam pikirannya pake hijab itu
panas, ribet, dan kelihatan tidak indah atau menarik.
Tapi pada masa sekarang kampus IAIN atau UIN ini
banyak sekali mahasiswi yang mengkreasikan hijabnya agar bagaimana caranya
tetap menutupi aurat tapi bisa bergaya, modis, dan tetap gaul sehingga
orang-orang tidak takut untuk berhijab. Bahkan sudah tidak asing lagi sekarang
banyak model-model hijab yang berasal dari kampus UIN yang bisa diikuti model
hijabnya..
Mungkin dengan seiringnya waktu UIN sekarang berbeda
dengan UIN yang terdahulu. Dahulu banyak mahasiswi yang menggunakan hijab-hijab
syar’i yang menutupi hampir seluruh bagian tubuhnya. Tapi sekarang banyak
sekali mahasiswi-mahasiswi yang mengkreasikan hijabnya agar terlihat lebih
modis. Kehadiran tren ini juga merupakan jawaban terhadap kebutuhan para
perempuan berhijab yang menginginkan tampil tertutup namun tetap modis.
Meski pilihan hijab kini semakin variasi di kalangan
mahasiswi UIN, fenomena hijab modern yang silih berganti bukan tanpa pro dan
kontra. Beberapa varian berhijab tidak jarang mendapat komentar negatif dari
para pengkritisi yang menanyakan nilai-nilai islami di baliknya.namun alangkah
baiknya jika variasi tren yang ada di kampus UIN ini dianggap sebagai refleksi
kekayaan budaya muslim yang beranekaragam, daripada disengketakan dan menjadi
isu untuk mencibir sesama muslim.
MAYA RAHMAWATI